Selamat datang & thanks atas kunjungan ke blog ini, mudah-mudahan apa yang tersaji dapat bermanfaat bagi Anda...

Minggu, 09 Oktober 2011

Penampungan Dan Evaluasi Semen (Ilmu Teknologi Reproduksi)

Tujuan
·         Memperkirakan kualitas semen dan kenormalannya
·         Menilai kelayakan semen untuk di proses lebih lanjut menjadi semen cair atau   Beku
·         Sebagai dasar untuk menghitung faktor pengenceran semen.

Materi  Dan Metode

Materi

Penampungan semen dapat dilakukan dengan menggunakan ejakulator / vagina buatan dengan ukuran berbeda pada sapi dan domba.
Persiapan vagina buatan:
*Pasang inner linear didalam selongsong karet tebal kemudiandiikat kuat dengan karet pengikat pada kedua ujungnya. Pasang corong karet paada bagian ujung vagina buatan yang paling dekat dengan klep air panas. Pasang tabung penampung dan ikat secara ketat dengan karet pengikat  pada pangkal corong karet.
*Siapkan air panas / campur air panas dengan air dingin sampai mencapai suhu 50-55 o C. masukan air hangat tersebut melalui klep air panas sampai penuh. Tutup klep air panas kemudian buka klep udara dan pompakan udara ke vagina buatan. Beri pelicin (KY jelly) sampai ½  panjang  vagina buatan menggunakan tongkat khusus atau thermometer. Cek suhu akhir  vagina buatan (42-44oC).

Metode

Alat
 ·    Penampungan Semen : Electroejaculator (electroejakulator & gelas tulip)/ vagina buatan (selongsong karet tebal, selongsong karet tipis, corong karet, tabung penampung semen, pelicin (KY Jelly atau vaselline), thermometer.
·       Evaluasi Semen  : peralatan yang digunakan yaitu mikroskop stereo, gelas objek dan gelas penutup, kamar Neubaeur dan pipet hemositometer, pipet pengambil semen ( mikropipet/ pipet pasteur)

Bahan
Bahan yang diguanakan dalam evaluasi semen setelah pengumpualn yaitu : semen segar dari domba, NaCl fisiologis, dan Zat pewarna.

Hasil Dan Pembahasan
Hasil

Tabel 1. Evaluasi Semen

Evaluasi
Domba
Makroskopis
Volume
Warna
pH
Konsentrasi
0.5 ml
Krem
6.7
Kental
Mikroskopis
Gerakan Spermatozoa :
Gerakan Massa ( +/++/+++)
Gerakan Individu (1-5)
Motilitas Progresif (0-100)%

Spermatozoa Hidup/mati (%)
Konsistensi Spermatozoa (juta/ml)
Morfologi Spermatozoa ( Normal/Abnormal)


+++
5
70-80%

81.55%
Densum
85.43%


Tabel 2. Rasio Spermatozoa Hidup dan Mati
Lapang Pandang
Spermatozoa Hidup
Spermatozoa Mati
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

8
1
5
4
12
10
3
27
6
8

-
5
-
2
-
5
1
3
2
1

Jumlah Total
H
M
  
Rasio Spermatozoa Normal Dan Abnormal
Lapang Pandang
Spermatozoa Normal
Spermatozoa Abnormal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
7
6
4
5
10
10
3
29
6
8
1
-
1
1
2
5
1
1
2
1

Jumlah Total
N
AN

Spermatozoa Normal : 85.43%
(N/N+AN) x 100% = (88/88+15) x 100% = 85.43%

Table 4. Rasio Spermatozoa Hidup Normal dengan Hidup Abnormal Mati normal, dan mati Abnormal
Lapang Pandang
Spermatozoa Hidup Normal
Spermatozoa Hidup Abnormal
Spermatozoa Mati Normal
Spermatozoa Mati Abnormal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
7
1
4
3
10
7
2
26
4
7

1
-
1
1
2
3
1
1
2
1

-
5
2
-
-
3
1
3
2
1

-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
Jumlah Total
HN
HAN
MN
MAN

Spermatozoa Hidup Normal : 68.93 %
(HN/(HN+HAN+MN+MAN)) x 100% + (71/(71+13+17+2)) x 100% = 68.93%

Chamber 1
Lapang Pandang
Spermatozoa
Kotak
1
2
3
4
5

21 + 5 =26
34 + 5 =39
25 + 4 = 29
27 + 7 =34
26 + 4 =30
Kiri atas
Kanan atas
Kanan bawah
Kiri bawah
Tengah
Chamber 2
1
2
3
4
5

22 + 5 =27
38 + 9 =47
31 + 4 =35
33 + 5 =38
49 + 7 =56
Kiri atas
Kanan atas
Kanan bawah
Kiri bawah
tengah

Jumlah Chamber 1 :
26 + 39 + 29 + 34 + 30 = 158
Jumlah Chamber 2 :
27 + 47 + 35 + 38 + 56  = 203
N = Chamber 1 + Chamber 2 / (2) = (158+203)/2 = 180.5
    = 180.5 x 25 106 45.125 x 108

Pembahasan
Evaluasi Semen pada domba secara makroskopis diperoleh : volume 0.5 ml, dan warna semen krem, pH-nya 6.7 dan konsistensinya kental. Sedangkan secara mikroskopis diperoleh gerakan spermatozoa yaitu gerakan massa +++, gerakan individu 5, motilitas progresif  70-80%. Sedangkan spermatozoa hidup/mati sebesar 81.55% dan konsistensi spermatozoa ( juta/ml) bersifat densum, serta morfologi spermatozoa (normal/abnormal) sebesar  85.43%.
Berdasarkan data tabel diperoleh rasio spermatozoa hidup sebanyak 81.55 % yang mati 18.45 %. Sedangkan spermatozoa normal yang dapat diamati sebanyak 85.43%, yang abnormal 14.57%. Kalau berdasarkan rasio spermatozoa hidup normal denagn hidup abnormal, mati normal dan mati abnormal  diperoleh spermatozoa hidup normal  68.93% yang hidup abnormal 31.07%.
Selanjutnya berdasarkan alat perhitungan (Chamber) spermatozoa diperoleh : chamber 1 jumlah spermatozoa 158 dan chamber 2 jumlah spermatozoanya 203, jadi rataannya 180.5. karena konsistensi sperma 25x106 maka diperoleh jumlah spermatozoa keseluruhan 45.125x108.


2 komentar:

  1. Trimaksih,,,,materinya bermanfaat bagi banyak orang,,,,,
    dan sy sedang membutuhhkannya,,,
    thankz,,GB

    BalasHapus