Selamat datang & thanks atas kunjungan ke blog ini, mudah-mudahan apa yang tersaji dapat bermanfaat bagi Anda...

Sabtu, 08 Oktober 2011

Pengobatan Telinga Sapi




PROPOSAL PENELITIAN

ARANG TEMPURUNG KELAPA
SEBAGAI ALTERNATIF PENYEMBUHAN LUKA
PADA TELINGA LUAR SAPI


FARDI TARANG
(B04090205)

                                                          

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
 2011






BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Arang adalah sisa pembakaran yang belum menjadi abu, berwarna hitam, biasanya tak berbau dan tak berasa. Dan telah lama dikenal serta banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan sebagai bahan bakar, penyala tungku dan lain sebagainya. Bahkan di Singapura negara kota yang miskin hutan itu, arang sangat tinggi nilainya,komoditi yang menarik  dalam dunia perdagangan.
Penggunaan obat tradisional sejak dahulu kala mengambil peranan penting di dalam sistem perawatan rumatangga, jauh sebelum ada dokter dan obat modern. Dari kulit sampai sela-sela vital bagian tubuh tersedia resep yang memungkinkan seseorang mengatasi berbagai kesulitan, terutama di bidang kesehatan, kecantikan dan lain-lain.
Dalam obat tradisional; berbagai jenis “bubuk arang” telah mengambil peranan penting masa itu, jauh sebelum dimodefikasi dalam bentuk obat modern yang kita kenal sekarang ini. Waktu itu, nenek moyang kita telah menggunakannya dalam berbagai perawatan dan pengobatan, bahkan sampai digunakan untuk kecantikan serta kebahagiaan rumahtangganya.
Fungsi bubuk arang bagi remaja puteri kala itu, terutama untuk membersihkan dan menghaluskan kulit yang kering serta kurang menarik. Untuk maksud ini, menjadi mandi lulur dua kali seminggu dengan menggunakan “bubuk arang” yang berasal dari beras ketan dan buah asam. Ternyata zat kandungan buah asam (Tamarindus indica) memang berkhasiat mengobati penyakit kulit, dan penggunaannya terus berlangsung sampai kini dalam berbagai variasi bentuk obat tradisional.
Formulasi-formulasi di atas adalah salah satu bentuk dan cara penggunaan obat tradisional yang sudah sejak lama digunakan masyarakat. Penggunaan obat tradisional untuk pengobatan hingga saat ini, terutama didasarkan pada pengalaman penggunaan yang diperoleh secara turun temurun, atau pengalaman perorangan yang tidak tercatat dengan baik, dan tidak didasarkan pasa hasil-hasil percobaan, terutama hasil percobaan klinik.
Dalam obat modern; penggunaan “bubuk arang” (Carbo adsorbens) terus berlangsung sampai sekarang, walaupun tidak begitu populer lagi. Disamping itu industri farmasi di Indonesia, belakangan ini telah mengalami kemajuan yang pesat serta menggembirakan. Berbagai obat dengan komposisi yang akurat bahkan terkadang diiringi iklan selangit, mampu menjangkau lapisan masyarakat disegenap pelosok tanah air.  Jumlah obat yang beredar dinegeri kita kini tercatat ribuan macam, dari jumlah itu, yang menggunakan bubuk arang aktif dapat dihitung dengan jari.
Pada zaman penjajahan Belanda di negeri kita, bubuk arang dalam bidang kefarmasian dibedakan tiga jenis yang dipakai sebagai bahan baku obat, yaitu Arang- hewan (Carbo animalis), Arang-kayu (Carbo ligni) dan Arang-aktif (Carbo adsorbens). Waktu itu, arang aktif dipakai dalam pengobatan sehari-hari dengan formula Norit-Poeders, yang mengandung zat aktif tunggal Carbo adsorbens. Khasiatnya sebagai antidotum (racun) dan obat sakit perut.
Di Indonesia yang dipergunakan sebagai obat adalah Arang-aktif yang disuguhkan dalam bentuk “tablet” dengan komposisi tunggal Karbon-aktif 250 mg/tablet dan dalam bentuk kombinasi lain. Bubuk karbon aktif ini merupakan bahan baku resmi sebagai sediaan obat, seperti yang pernah tercantum dalam buku Farmakope Indonesia dengan nama resmi Carbo-adsorbens (Latin). Nama populer- nya ialah Norit, Arang-pengadsorbsi, Arang-jerap dan terkadang disebut Carbo medicinalis. Arang aktif sebagian besar berasal dari pembakaran tempurung kelapa yang di kenal dengan arang tempurung kelapa.
Arang tempurung kelapa dapat juga digunakan sebagai antibiotik untuk luka luar, seperti lecet-lecet atau koreng. Akan tetapi masyarakat umum belum banyak yang mengetahui tentang hal tersebut. Masyarakat masih banyak yang menggunakan balsam untuk mengobati luka koreng atau lecet. Padahal fungsi balsam tersebut hanya untuk obat seperti kesleo,dan badan pegal-pegal. Selain itu masyarakat juga tidak menyadari efek samping apabila balsam itu digunakan sebagai obat luka, bahwa balsam tersebut dapat menyebabkan luka tersebut semakin melebar atau membesar.
Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti dari FKH-IPB mempunyai keinginan untuk meneliti kandungan serta khasiat dari arang tempurung kelapa dalam pengobatan luka pada telinga luar (out ear) sapi.

1.2 Rumusan Masalah
Dalam melakukan penelitaian, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
·      Apakah arang tempurung kelapa mampu menyembuhkan luka telinga luar pada sapi ?
·      Berapa lama waktu penyembuhan luka pada telinga sapi ?
·      Benda asing apa yang terkandung dalam luka pada telinga sapi?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif arang tempurung kelapa dalam peyembuhkan luka pada telinga sapi, serta waktu optimum penyembuhan luka.

1.4 Manfaat
Manfaat dalam penelitian untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa selain arang tempurung dapat mengobati luka pada manusia, arang tempurung juga mampu menyembuhkan luka pada hewan (sapi) khusus nya di bagian telinga luar (out ear).

1.5 Hipotesis
Ada pengaruh penyembuhan luka pada telinga luar sapi dengan menggunakan arang tempurung kelapa. Dikatakan demikian karena arang tempurung kelapa mengandung zat antibiotik yang dapat mempercepat penyembuhan luka.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakeristik dan Klasifikasi Buah Kelapa
Kelapa
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam famili Palmae dan banyak tumbuh di daerah tropis, seperti di Indonesia. Tanaman kelapa membutuhkan lingkungan hidup yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksinya. Faktor lingkungan itu adalah sinar matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban, dan tanah.

Klasifikasi
Kingdom            : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom       :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                  : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                  : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas           : Arecidae
Ordo                   : Arecales
Famili                 : Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus                 : Cocos
Spesies               : Cocos nucifera L.
Salah satu bagian yang terpenting dari tanaman kelapa adalah buah kelapa. Buah kelapa terdiri dari beberapa komponen yaitu kulit luar , sabut , tempurung kelapa, daging buah, dan air kelapa.

Tabel 1 Komposisi buah kelapa
Bagian Buah
Jumlah berat (%)
Serabut
35
Tempurung
12
Daging
28
Air
25
Sumber: Ketaren, 1986


Tempurung Kelapa
Tempurung kelapa merupakan bagian buah kelapa yang fungsinya secara biologis adalah pelindung inti buah dan terletak di bagian sebelah dalam sabut dengan ketebalan berkisar antara 3–6 mm. Tempurung kelapa dikategorikan sebagai kayu keras tetapi mempunyai kadar lignin yang lebih tinggi dan kadar selulosa lebih rendah dengan kadar air sekitar enam sampai sembilan persen (dihitung berdasarkan berat kering) dan terutama tersusun dari lignin, selulosa dan hemiselulosa. (www.google.com//tempurungkelapa).
Tabel 2 Komposisi kimia tempurung kelapa
Komponen
Presentase
Selulosa
26.60%
Hemiselulosa
27.70%
Lignin
29.40%
Abu
0.60%
Komponen Ekstraktif
4.20%
Uronatanhidrat
3.50%
Nitrogen
0.10%
Air
8.00%
Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotik khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi. (www.google.com//wikipedia//Antibiotik).


Macam-Macam Antibiotik
•   Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Beta-laktam, Penicillin, Polypeptida, Cephalosporin, Ampicillin, Oxasilin
•   Antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri . Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Quinolone, Rifampicin, Actinomycin D, Nalidixic acid, Lincosamides, Metronidazole
·      Antibiotik yang menghambat sintesis protein. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Macrolide, Aminoglycoside, Tetracycline, Chloramphenicol, Kanamycin, Oxytetracycline. (www.google.com//wikipedia//Antibiotik).

Penggunaan Antibiotik
Antibiotika bekerja sangat spesifik pada suatu proses, mutasi yang mungkin terjadi pada bakteri memungkinkan munculnya strain bakteri yang 'kebal' terhadap antibiotika. Itulah sebabnya, pemberian antibiotika dalam dosis yang cukup (dioleskan pada luka saja) sehingga bakteri segera mati. Penggunaan antibiotika yang tidak merata hanya membuka peluang munculnya tipe bakteri yang 'kebal'.

2.2  Karakteristik dan Klasifikasi Sapi
Sapi ternak adalah hewan ternak anggota familia Bovidae dan subfamilia Bovinae. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai bahan pangan. Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan, dan tanduknya juga kemudian dimanfaatkan. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai untuk membantu bercocok tanam, seperti menarik gerobak atau bajak.
Sapi ternak saat ini merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal sebagai Auerochse atau Urochse (bahasa Jerman berarti "sapi kuno", nama ilmiah: Bos primigenius), yang sudah punah di Eropa sejak 1627. Sapi ternak meski banyak jenisnya tetapi umumnya digolongkan menjadi satu spesies saja.
Kerajaan        :  Animalia
Filum             :  Chordata
Kelas              :  Mamalia
Ordo              :  Artiodactyla
Famili             :  Bovidae
Upafamili       :  Bovinae
Genus            :  Bos
Spesies           :  B. Taurus
Nama Binomial Bos Taurus





BAB III.  METODOLOGI PENELITIAN

Arang hasil pembakaran tempurung kelapa ditumbuk kemudian di ayak (di saring) agar mendapatkan serbuk arang yang lebih halus.

3.1. Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini alat yang digunakan berupa kapas, mangkuk, alat pengoles dan gunting. Sedangkan bahan yang digunakan berupa serbuk arang tempurung dan minyak kelapa murni, 2 ekor sapi yang mempunyai luka pada telinga,betadine/obat merah, serta alkohol 70%.

3.2. Metode Penelitian
Sebenarnya dengan menggunakan seekor sapi, penelitian ini sudah dapat dilakukan. Namun  karena pada rumusan  masalah peneliti ingin mengetahui seberapa lama luka itu sembuh dengan arang tempurung maka dipergunakan 2 ekor sapi.
Perlakuan: setiap sapi di beri tanda agar mempermudah penelitian yaitu sapi A dan Sapi B. Sapi A akan menggunakan arang tempurung sebagai obat oles dan sapi B akan menggunakan betadine/obat merah sebagai obat. Setelah melakukan pemisahan mulailah peneliti melakukan pengobatan. Sapi A : telinga sapi dibersihkan menggunakan alkohol 70% kemudian diolesi dengan dengan serbuk arang yang di campur dengan minyak kelapa murni (oil virgin). Sapi B : telinga sapi dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian diolesi betadin/obat merah.







DAFTAR PUSTAKA


Allin. 2010. Pemanfaatan Asap Cair Batok Kelapa Sebagai Obat Luka Luar. http://allindluphly.blogspot.com/2010/11/pemanfaatan-asap-cair-batok-kelapa.html [3 Februari 2011]
Bramost. 2010. Arang Obat Ajaib.http://bramost.wordpress.com/2010/11/02/arang-obat-ajaib [ 3 Februari 2011]
Dalimartha, Setiawan. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Niaga swadaya, Jakarta.
Hambali, Erliza. 2007. Teknologi Bioenergi. Agro Media,Jakarta.
Subarnas, Nandang. 2007. Terampil Berkreasi. Grafindo Media Pratama, Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar